Nuklir Australia dan Limbahnya

Dalam 10 tahun terakhir, Pasifik Selatan mendadak menjadi panggung perebutan pengaruh antara kekuatan-kekuatan besar dunia, khususnya China dan Amerika Serikat. Foto : AFP/Jim Watson

Oleh Dasman Djamaluddin, SH.,M.Hum

(Mantan Wartawan Sriwijaya Post, Penulis Biografi dan Sejarawan)

Mungkin ada yang mengenal AUKUS, juga ditulis Aukus atau tidak, karena boleh dikatakan baru terbentuk jelang dua tahun lalu, tepatnya pada 15 September 2021.

Read More

Aukus adalah pertahanan trilateral, Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Australia diberitakan telah membikin kapal selam nuklir dengan bantuan AS dan Inggris. Merespons hal tersebut, Indonesia menuntut konsistensil Australia untuk tidak mengembangkan senjata nuklir.

Pengembangan kapal selam nuklir itu ada dalam proyek aliansi keamanan bersama Australia, United Kingdom, and USA (AUKUS). Indonesia terus memantau perkembangan pekerjaan negara tetangganya di selatan itu.

“Indonesia telah mencermati dengan saksama kerja sama kemitraan keamanan AUKUS, khususnya pengumuman mengenai jalan yang akan ditempuh AUKUS untuk mencapai tingkat kemampuan AUKUS kritikal,” demikian kata Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), lewat akun twitter.

Indonesia mengatakan, meski AS-Inggris-Australia telah siapkan kapal selam Nuklir demi tangkal China, tetapi ada aturan bahwa pengembangan senjata nuklir tidak boleh lagi dilakukan di luar negara-negara yang kadung punya senjata nuklir.
Australia, yang selama ini tidak punya senjata nuklir, seharusnya juga tidak boleh punya senjata nuklir.

“Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim nonproliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan, dan tidak diskriminatif,” kata Kemlu RI.

Indonesia menegaskan upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara.

AUKUS adalah pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS, diumumkan pada 15 September 2021 untuk kawasan Indo-Pasifik. Di bawah AUKUS, AS dan Inggris akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Pemerintah Indonesia telah membawa masalah ini ke pertemuan di New York yang sedang meninjau perjanjian nonproliferasi nuklir PBB. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan Australia menikmati hubungan sangat positif dengan Indonesia.

Lebih jelas diungkapkan, bahwa Australia akan memperoleh tiga kapal selam bertenaga nuklir sekelas Virginia milik AS. Presiden AS Joe Biden mengatakan kapal itu tidak bersenjata nuklir.

“Bertenaga nuklir, bukan bersenjata nuklir. Kapal-kapal ini tidak akan memiliki senjata nuklir apa pun. Saya tidak melihat apa yang kami lakukan sebagai tantangan bagi siapa pun,” kata Biden.

China bereaksi dan mengataka AUKUS melanggar Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT). Soalnya, hanya ada lima negara yang diakui NPT sebagai negara senjata nuklir, yakni AS, Rusia, China, Inggris, dan Prancis. Negara-negara itu memiliki kapal selam nuklir.

“Kami mendesak AS, Inggris, dan Australia untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum, menghormati kewajiban internasional dengan iktikad baik, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi perdamaian regional dan stabilitas,” kata jubir Kemlu China, Mao Ning.

Duta Besar Australia Menjawab

Nuklir memang menyimpan sisi berbahaya tersendiri. Pemakaiannya amat kontroversial. Walaupun punya manfaat, beberapa pihak menyebutnya bisa jadi senjata pemusnah massal.

Kalau nuklirnya saja begitu mengerikan, bagaimana dengan limbahnya?

Tentang limbah ini, Perdana Menteri Negara Bagian Australia Barat Mark McGowan juga mengindikasikan tempat pembuangan limbah nuklir tidak disukai di negara bagiannya. McGowan mendukung Andrews dalam menyarankan Australia Selatan sebagai lokasi yang paling tepat untuk sampah nuklir.

Susan Close, penjabat perdana menteri Australia Selatan yang merangkap sebagai menteri lingkungan hidup kawasan itu, menanggapi saran tersebut dengan mengatakan, Keputusan tentang lokasi limbah nuklir harus ditentukan oleh sains dan bukan oleh pemimpin negara bagian yang mencoba memindahkan limbah nuklir yang belum ada itu melintasi perbatasan.

“Keputusan akhir tentang lokasi situs diperkirakan tidak akan diputuskan dalam 12 bulan lagi, meskipun lokasi akhirnya tidak akan diminta untuk digunakan hingga sekitar tahun 2055. Kesepakatan AUKUS akan membuat Australia menjadi negara ketujuh dengan kapal selam bertenaga nuklir di gudang militernya.

AUKUS muncul di tengah kekhawatiran Barat tentang ekspansi militer China di kawasan Indo-Pasifik.

Dari CNN Indonesia memberitakan, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams buka suara usai Indonesia mengkritik program kapal selam nuklir kerja sama Negeri Kanguru, Inggris, dan Amerika Serikat (AUKUS).

“Australia menghargai keterlibatan berkelanjutannya dengan Indonesia di AUKUS,” kata Williams merespons cuitan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa, 14 Maret 2023.

Menurut dia, AUKUS memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan. Australia, lanjutnya, juga akan bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

“Australia akan terus bekerja secara terbuka dan transparan dengan IAEA untuk mengembangkan pendekatan non-proliferasi nuklir yang tepat dan kuat,” kata Williams lagi.

International Atomic Energy Agency (IAEA) adalah Badan Tenaga Atom Internasional, sebuah organisasi internasional yang berupaya mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai, dan untuk menghambat penggunaannya untuk tujuan militer apa pun, termasuk senjata nuklir. Badan Tenaga Atom Internasional didirikan sebagai organisasi otonom pada 29 Juli 1957. Kantor pusatnya berada di Wina, Austria.

Related posts